Sama seperti perangkat elektronik lainnya, komputer juga tak lepas dari kesalahan atau error. Kesalahan ini dapat disebabkan banyak hal, misalnya komponen yang bermasalah, kesalahan program aplikasi, atau bahkan mendapatkan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti virus komputer.
Segala kesalahan atau error tersebut dapat mengganggu kinerja komputer dan tentu saja dapat mengganggu aktifitas pengguna di depan komputer. Kita semua pasti tidak ingin hal tersebut terjadi pada komputer kita. Oleh karena itu, sebagai pengguna komputer yang baik, kita harus dapat melakukan pencegahan agar kesalahan pada komputer tidak terjadi.
Dengan rutin melakukan perawatan komputer secara berkala, kemungkinan error dapat diminimalisir. Selain itu, juga dapat mengoptimalkan kinerja komputer agar tidak terasa lemot. Komputer menjadi lebih awet, tidak mudah rusak, dan tahan lama.
Berikut ini saya bagikan 11 cara merawat komputer atau laptop dengan baik. Tutorial ini dapat diaplikasikan pada semua versi sistem operasi Windows khususnya Windows 10/8.1/8/7. Di sini saya juga hanya menggunakan aplikasi bawaan Windows sehingga anda tidak perlu menginstall software aplikasi tambahan.
Yuk tonton video ini dulu!
Cara pertama merawat laptop dengan mudah adalah melakukan pembersihan “sampah” komputer. Yang dimaksud “sampah” di sini adalah file-file yang tidak dibutuhkan oleh sistem, semisal file cache program, file temporary, file history, dsb.
File-file ini jika dibiarkan terlalu lama akan semakin banyak dan semakin menumpuk sehingga menghabiskan ruang penyimpanan. Di sini kita menggunakan aplikasi untuk membersihkan file-file “sampah” yang dinamakan “Disk Cleanup”.
Anda juga dapat menggunakan aplikasi pembersih komputer dari pihak ketiga. Salah satunya yaitu CCleaner. Aplikasi ini terbukti ampuh membersihkan PC dari segala jenis file-file sampah. Cara menggunakan aplikasi ini,
Langkah yang kedua yaitu uninstal/menghapus program yang sekiranya tidak terlalu dibutuhkan. Saat ini banyak program aplikasi modern memiliki ukuran yang lumayan menghabiskan kapasitas penyimpanan. Apalagi Windows 10 yang secara default menyertakan banyak bloatware (aplikasi bawaan) yang kadang tidak terlalu dibutuhkan.
Ini akan mengganggu kinerja komputer jika media penyimpanan kekurangan kapasitasnya. Berikut ini cara menguninstall aplikasi pada Windows 10
Sistem operasi Windows sering menjadi target serangan virus, malware, spyware, dan program-program berbahaya lainnya. Oleh karena itu, wajib bagi pengguna komputer dengan OS Windows untuk menginstal aplikasi Antivirus. Atau cukup menggunakan antivirus bawaan OS Windows semisal Windows Defender.
Tidak cukup menginstal, juga harus sering memperbarui antivirus tersebut secara rutin agar terus dapat mengenali berbagai jenis virus baru. Dengan melakukan perawatan PC berupa scan dan update antivirus secara rutin, komputer tidak akan mudah terkena bahaya serangan virus.
Cara memindai komputer dengan Windows Defender/Security
Yang ketiga yaitu melakukan pengecekan pada partisi hard disk/SSD. Partisi merupakan bagian dari perangkat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan semua file dalam komputer dan biasanya dikenal dengan label "local disk" C:\ D:\ E:\ ,dst.
Dengan melakukan pengecekan dan pembenahan partisi hard disk/SSD, diharapkan akan mengoptimalkan penyimpanan file/data/informasi dalam PC. Untuk pengecekan partisi, kita dapat menggunakan aplikasi Disk Check.
Aplikasi untuk maintenance komputer ini cukup efektif untuk mencegah kerusakan data pada hard disk/SSD. Berikut ini caranya
Windows 10 sudah mendukung penyimpanan jenis SSD secara penuh. Dengan begitu, penggunaan perangkat penyimpanan SSD akan sangat dioptimalkan. Salah satunya yaitu mengganti fungsi Defragmentation menjadi Optimize.
Defragment merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja media penyimpanan, khususnya hard disk. Proses defragment akan menata ulang potongan-potongan file yang bertebaran dengan cara memindahkan pada lokasi tertentu secara utuh. Tujuannya, agar saat diakses kembali tidak membutuhkan waktu yang lama.
Namun, defragment seharusnya tidak dilakukan pada SSD. Sebab, proses defragment akan menyebabkan penulisan data berkali-kali sehingga dapat meningkatkan siklus penulisan data pada sel penyimpanan SSD. Hal ini dikhawatirkan akan mengurangi usia SSD tersebut.
Untungnya, sejak Windows 8 (dan yang lebih baru) yang diinstal pada SSD telah menyediakan fitur aplikasi untuk mengoptimasi SSD. Namanya Optimize Drive. Berikut ini cara melakukan optimasi pada SSD (Windows 10)
Kalian juga dapat mengaktifkan penjadwalan optimasi SSD sehingga proses tersebut bisa dilakukan secara otomatis
Selain melakukan pengecekan, hard disk/SSD juga perlu dilakukan defragment. Defragment hard disk/SSD merupakan proses penulisan ulang data atau file yang terpisah-pisah (fragmen) menjadi satu bagian utuh. Tujuan dari defragment agar akses file pada hard disk/SSD menjadi lebih cepat.
Pada sistem operasi Windows 7 dan seterusnya, defragment hard disk/SSD bisa dilakukan otomatis dan terjadwal. Anda juga dapat melakukan deframent secara manual. Aplikasi yang dapat digunakan untuk defrag hard disk/SSD yaitu Disk Defragmenter.
Sebelum dilakukan proses defragment, alangkah baiknya anda melakukan analisa pada partisi yang akan didefrag (klik tombol Analyze) untuk mengetahui tingkat fragmentasi. Jika tingkat fragmentasi lebih dari 10%, segera lakukan defragment. Sebaliknya, jika kurang dari 10%, defragment mungkin bisa dilakukan di lain waktu.
Yang berikutnya yaitu diagnosa pada memori RAM. Windows versi terbaru telah dilengkapi software maintenance bernama Memory Diagnostic untuk melakukan pengecekan pada memori RAM. Error pada memori RAM beresiko dapat menyebabkan BSOD (Blue Screen of Death), restart berulang-ulang, hingga hilangnya data.
Berikut ini langkah-langkah diagnosa pada memori RAM
Yang berikutnya anda dapat melakukan troubleshooting. Dengan ini kita dapat mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan yang terjadi pada komputer.
Selanjutnya yaitu lakukan update sistem secara berkala. Windows telah menyediakan fitur Automatic Update untuk memperbarui sistemnya secara otomatis ketika terhubung internet sehingga dapat membenahi error/bug, menambah fitur/dukungan untuk teknologi baru, dan mengoptimalkan kinerja komputer.
Namun yang perlu diingat, Automatic Update hanya berguna untuk Windows yang sudah berlisensi resmi dari Microsoft. Jadi jika sistem operasi Windows anda tidak berlisensi resmi/bajakan, anda mungkin tidak dapat menggunakan fitur ini.
Pembaharuan juga dapat dilakukan pada antivirus, antispyware, dan aplikasi keamanan lainnya. Pembaharuan ini berfungsi untuk mencegah gangguan keamanan komputer yang semakin hari semakin berbahaya.
Baca juga : Trik Merawat hard disk komputer/laptop Agar Awet dan Gak Gampang Rusak
Selain dari sisi software, anda juga harus melakukan perawatan komputer dari sisi hardware. Misalnya dengan membersihkan kotoran atau debu yang menempel pada hardware komputer. Pastikan anda melakukan hal ini secara berkala khususnya jika komputer berada di ruangan tanpa AC.
Debu dan kotoran juga dapat mengganggu kinerja komputer. Oleh karena itu, jika perlu bersihkan pula bagian dalam komponen PC, khususnya dalam casing. Anda dapat menggunakan kuas atau sikat yang halus untuk membersihkan area-area yang sempit.
Jika menggunakan komputer desktop, disarankan menggunakan stavolt atau UPS (Uninterruptible Power Supply). Stavolt adalah perangkat elektronik yang dapat menstabilkan daya listrik pada komputer. Sedangkan UPS merupakan alat untuk menyediakan daya cadangan saat listrik padam.
Salah satu atau kedua perangkat tersebut harus tersedia. Arus listrik di tempat komputer tersebut berada mungkin akan mengalami naik turun atau padam. Gangguan semacam ini dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen komputer. laptop yang menyalakan laptop tanpa baterai. Mereka langsung menghubungkan laptop dengan sumber listrik dengan charger. Apabila terjadi daya listrik naik turun atau listrik padam secara tiba-tiba, maka laptop akan mati seketika.
Hal ini tentu sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan pada komponen laptop. Resikonya, laptop akan menjadi tidak awet dan jadi mudah rusak.
Untuk pengguna laptop, sebaiknya meletakkan laptop di tempat yang bersih dan stabil. Tujuannya agar laptop dapat digunakan dengan aman dan nyaman. Selain itu, gunakan alas laptop yang dapat menyerap hawa panas yang dikeluarkan.
Meletakkan laptop di tempat yang tidak dapat menyerap hawa panas (misalnya bahan halus/lembut) akan berdampak kurang baik. Hawa panas yang dihasilkan laptop akan tetap berada di dalam sehingga menyebabkan overheat atau kelebihan suhu panas.
Jangan pula meletakkan benda-benda yang berat di atas layar laptop. Hal ini akan menyebabkan layar laptop (LCD/LED) menjadi tertekan. Akibatnya, layar laptop akan rusak dengan ditandai munculnya dead pixel, layar bergaris, atau bahkan layar mati total.
Penggunaan komputer secara berlebihan justru akan mengurangi umur pemakaian. Selain itu, gunakan selalu program aplikasi yang resmi atau berasal dari sumber yang terpercaya. Penggunaan aplikasi yang tidak resmi (bajakan) sudah pasti sangat merugikan pengguna PC.
Yang paling penting lagi yaitu kesadaran kita sebagai pengguna komputer untuk selalu menjaga dan melakukan pemeliharaan komputer secara berkala agar awet dan tidak lemot.
Demikian tutorial dan cara merawat laptop dengan benar dan mudah. Cara di atas juga dapat diterapkan pada platform OS yang lain seperti Mac dan Linux. Mungkin langkah-langkahnya yang akan berbeda. Ingat, lakukan maintenance PC secara rutin agar terus mendapatkan performa komputer yang baik.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat...